Umroh Backpacker Part 4 #Perjalanan Ibadah Umroh sesungguhnya baru dimulai...


Jalur tawaf yang semakin dipersempit karena renovasi sumur zam-zam
Selasa 23 Januari 2018, ba'da dhuhur

Setelah 3 hari di kota Madinah (yang rasanya cepaat banget) sekarang waktunya meninggalkan Madinah Al Munawaroh, kota yang cintai Nabi dengan segenap hati. Saatnya menuju kota Makkah, tempat akan dilaksanakan prosesi Umroh. Sebagaimana tujuan utama dari perjalanan ibadah ini. 

Jarak tempuh Madinah Makkah kurang lebih 450 km yang dengan perjalanan via bus bisa ditempuh selama 5-6 jam ditambah rehat 30 menit - 1 jam.  Sepanjang perjalanan mata akan disuguhi dengan pemandangan gurun pasir yang kering dan tandus. Seperti seolah-olah tidak ada  tanda-tanda kehidupan di atasnya. Dengan medan demikian bayangkanlah betapa  beratnya safar Rasulullah jaman dulu.

Peta segitiga Jeddah-Madinah-Makkah
Bismillahirrahmanirrahim... perjalanan ibadah ini dimulai dengan lisan yang terus melantunkan kalimah2 talbiyah. Rombongan kami yang terdiri dari dua bus bergerak perlahan menuju kota Makkah, pakaian ihrom sudah dikenakan karena beberapa menit setelah meninggalkan kota Madinah atau kurang lebih 11 km dari masjid Nabawi atau 9 km dari sisi luar kota Madinah kita akan mampir di Masjid Bir Ali atau juga dinamai Masjid Dzul Hulaifah (karena letak masjid berada di Distrik Dzul Hulaifah) untuk mengambil Miqot. 
Seperti dicontohkan baginda Rasulullah SAW. Beliau selalu singgah dan mengambil miqot di Masjid ini, begitupun sekarang para peziarah yang akan menuju Mekkah, mencontoh apa yang telah diteladankan oleh Beliau. Padahal jarak dari Masjid Bir Ali ke Kota Mekkah sebenarnya masih cukup jauh. Tak heran jika disini selalu padat dan ramai oleh jamaah.

Miqot adalah tempat jamaah haji dan umroh mulai memakai kain ihrom dan berniat. Dengan demikian jamaah sudah dalam kondisi ihrom di mana syarat2 berihram sudah berlaku, semua larangan2 dalam kondisi ihram setelah bermiqot diberlakukan. 

pic taken from liputan 6.com
Lokasi masjid berada di dasar lembah yang menghijau. Di belakangnya sebuah bukit berbatu cadas menjadi pemandangan lain yang juga menakjubkan mata. Pada Jaman Rasulullah lembah itu disebut Lembah Aqiq. 

Setelah mendirikan sholat sunah 2 rakaat, berniat dan berpakaian ihrom sesuai dengan segala syarat dan rukunnya, kembali masuk bus dan perjalanan dilanjutkan. karena perjalanan masih cukup jauh masih 400an km lebih, biasanya jamaah jatuh tertidur. 

Masuk Kota Mekah Al Mukaromah

Di tengah lelapnya para jamaah, tiba-tiba muthowif mengumumkan bahwa kita sudah memasuki kota suci Makkah, sejenak semua terdiam. Terharu... inilah kota yang menjadi kiblat seluruh umat muslim di dunia, dari manapun itu...dan sebentar lagi kami akan berada di sana, the center of universe. Gemerlapnya kota Makkah mulai terlihat dan yang paling menyita perhatian pertama tentu saja bangunan  menara jam mekah yang berdiri di depan kabah atau dikenal juga dengan nama Menara Jam Abraj al-Bait. Dengan dua juta lampu LED  menara itu dapat menampilkan 21.000 cahaya yang terdiri dari warna hijau dan putih. dan dapat dilihat dari jarak pandang 17 kilometer. 
Menara Abraj al-Bait masih dari atas bus menuju kota Makkah
Berdiri super kokoh di siang hari, hotel kami pas di belakang menara jam ini


Berbeda dengan kota Madinah yang selalu tampak tenang, kota Makkah selalu tampak sibuk, jamaah tumpah ruah dari seluruh penjuru dunia. Disini jamaah lebih padat, karena sebagian mereka yang bertempat tinggal di seputaran kota Makkah melakukan ibadah umroh tanpa harus ke kota madinah terlebih dahulu, berbeda dengan jamaah yang datang dari jauh, seperti kita. Mungkin itu salah satu penyebab padatnya kota mekkah, mungkin yah...

Bus kami berhenti di depan Hotel Rayyana Ajyad yang hanya berjarak 250 dari Masjidil haram, lagi-lagi bersyukur dapat hotel yang lumayan dekat, hotel bintang 4 pula. Rejeki emak sholehah, insha allah...Alhamdulillah lagi dapat view masjidil haram, dari jendela kamar, kami dapat melihat lalu lalang jamaah bergegas menuju masjid jauh sebelum adzan sholat fardhu dikumandangkan. Setelah check in dan pembagian kamar, kami dipersilahkan bersih-bersih, makan malam dan istirahat sejenak sebelum rangkaian ibadah umroh, thawaf, sai yang di akhiri tahalul di mulai.
Hotel kami selama di Makkah
Kamar kami di Makkah
View dari kamar kami di Rayyana
Alhamdulillah...kami bisa menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh malam itu, dengan lancar dan diakhiri dengan satu cup ice cone yang enak....lebih enak lagi karena ditraktir si abah..koordinator kami.
Menunggu prosesi umroh di lobby hotel



Comments

Popular Posts