Renungan malam
Terkadang terbangun tiba2 di hening malam, meski tidur tanpa mimpi. Alarm tubuh menyala tanpa perencanaan sebelumnya. Bangun dr tidak ada menjadi ada, ingatan lalu berkumpul, siapakah aku ini, dan untuk apa aku di sini. Lalu mata menangkap wajah orang terkasih yang tidur dengan dengkuran halusnya. Dan nafas2 kecil di sampingnya. Yah, aku berada di antara kebahagian tak terkira, merekalah...alasan paling tepat untuk terus bahagia menjalani hidup.
Maafkan aku, Tuhan...jika dalam kealpaanku, aku kerap lupa dan tak pandai berterima kasih atas jutaan rahmat-Mu. Terkadang aku begitu sombong dan menjadi lupa, sementara yg seharusnya memiliki kesombongan itu hanya diri-Mu. Pemilik hidup dan segala yang kupunya. Maafkan atas segala keluhku, rasa kurang bersyukurku. Ah, mungkin jika Kau sahabatku, mungkin Kau lelah, kau bosan dengan maafku dan keluhku. Tapi karena Kau adalah Rabb-ku. Kau menampung semua rengekan, rujukan dan segala pengaduanku,tanpa lelah Terima kasih, yah Rabb.
Maafkan aku, Tuhan...jika dalam kealpaanku, aku kerap lupa dan tak pandai berterima kasih atas jutaan rahmat-Mu. Terkadang aku begitu sombong dan menjadi lupa, sementara yg seharusnya memiliki kesombongan itu hanya diri-Mu. Pemilik hidup dan segala yang kupunya. Maafkan atas segala keluhku, rasa kurang bersyukurku. Ah, mungkin jika Kau sahabatku, mungkin Kau lelah, kau bosan dengan maafku dan keluhku. Tapi karena Kau adalah Rabb-ku. Kau menampung semua rengekan, rujukan dan segala pengaduanku,tanpa lelah Terima kasih, yah Rabb.
Comments
Post a Comment