YEAYY!! RAFTING

Gak salah tuh, hehehe. Sebagai manusia takut air (baca: gak bisa renang), keberanian ini rasanya perlu diabadikan, karena saya termasuk orang yang sama air tenang saja takut apalagi air beriak. Singkat cerita…bersama teman-teman kantor kami berencana refreshing sejenak dari rutinitas kantor yang membosankan dengan berwisata di alam, hasil discuss semuanya ingin rafting di Arus Liar, Sukabumi yang awalnya kusambut dengan senyum kecut. Rafting? Air lagi? Hhhhh…


Jumat, 24 February 
Demi solidaritas berangkatlah saya dengan hati enggan di Jumat sore sepulang kantor, saya pikir tak apalah menjadi tim hore juga gak papa, jagain perlengkapan teman-teman tak apalah, seperti halnya tugas tetap saya jagain handuk anak2 dikala menemani mereka berenang. Toh kebersamaan jauh lebih penting, ada kalanya kita perlu berada di luar kantor untuk tahu karakter teman-teman, melihat dari dekat bukan dia sebagai rutinitas yang kita temui sehari-hari tapi dia yang berbeda. So...mari kita berangkat.

Semoga selalu kompak dalam kebersamaan. 
Iring-iringan 4 mobil mengantarkan kami tiba di salah satu rumah karib kami, di Parakan Salak Sukabumi. Suasana desa yang sepi, rumah ala pedesaan dengan kamar-kamar yang besar, rumah yang disulap menjadi villa untuk menampung orang-orang yang ingin berkunjung kesana. Villa 99.
On the way kitaaa
Kami meninggalkan kantor sekitar jam 4 sore, dan tiba jam 11 malam, perjalanan kami memang sangat panjang dan melelahkan. Arus lalu lintas sih lumayan lancar hanya tersendat di beberapa bagian, ditambah hujan yang mengguyur deras kala itu sehingga kami harus berkendara pelan. Beberapa kali kami singgah istirahat, sholat, makan dan saling menunggu di spot tertentu (pom bensin), kami pun bersama-sama harus menghadapi insiden ban kempes yang semakin memperpanjang jarak tempuh kami. Kalau lancar, waktu tempuh menuju Sukabumi antara 4-5 jam. Bisa melalui Cijeruk atau lewat Ciawi. Begitu tiba di penginapan, kami bersih-bersih dan istirahat. Beberapa memilih main gaple. Saya memilih tidur karena ingin menabung energi untuk keesokan harinya. Perjalanan masih jauh dan saya masih maju mundur cantik antara takut dan penasaran pengen mencoba rafting.

Sabtu, 25 Februari
Setelah sarapan enak yang nikmatnya lebih karena ditengah nuansa pedesaan dan kebersamaan, kami menuju Citarik. Kurang lebih 25 km dari villa 99 tempat kami menginap. Kami tiba sekitar jam 10 pagi, Setelah istirahat sebentar dan menikmati welcome drink yang disiapkan, akhirnya kami menuju ke tempat perlengkapan rafting setelah sebelumnya disambut oleh guide leader ABU. Di tempat perlengkapan kami memilih life vest,  helmet dan juga dayung. Disini kita di briefing sebentar lalu dibagi 4 kelompok, dimana satu kelompok nanti akan berada dalam satu boat. Satu boat terdiri dari 4-5 orang. Saya satu boat dengan mas Irfan1 , Irfan2, pak Rohim, Dinda dan tentu saja satu ranger (team leader). Dan.... ranger kami, Abu si guide leader. Yeayyy!!!! Dari sini saya sudah pasrah dan terus komat-kamit semoga semua berjalan lancar. Kami beruntung debit air normal (90 cm) sehingga rafting hari itu insya allah lancar, padahal malam sebelumnya di guyur hujan yang cukup deras. Kita juga tahu bulan ini, curah hujan cukup tinggi dan banjir sempat melumpuhkan Jakarta.

Selanjutnya dari tempat perlengkapan kami harus naik mobil truk bak terbuka untuk menuju ke spot start raftingnya. Tantangan dimulai dari sini sebenarnya karena truk ini melewati jalan yang lumayan berbatu, berkelok, turunan dan tanjakan yang curam. Sesampainya di spot startnya, kami langsung naik boat sesuai dengan kelompok masing-masing. Abu selaku ranger kami memberikan briefing singkat mengenai apa yang harus dilakukan ketika rafting. Mulai dari apa itu dayung maju, dayung mundur, pindah kiri, pindah kanan, boom, dll.

Selanjutnya….cukup foto2 ini berbicara. Seru…dan mau lagi. 9 km yang kami pilih tidak cukup. Harus di ulang lagiiii...










Jeram-jeram di Citarik asik dan penuh kejutan. Berkali-kali si ranger sengaja ‘menjipratkan kami air’ dan sensasinya membuat nagih. Sempat khawatir karena memang saya gak bawa celana ganti lagi M pulak. Tapi kebanyakan mikir kapan enjoynya. Saya dan tim sangat menikmati sensasi berarung jeram. Sebelumnya, saya memohon-mohon ke ranger agar jangan iseng menjatuhkan saya, saya gak mau jadi trauma dan gak ngulang dua kali lagi…hehe, untung dia manut, meski kadang-kadang isengnya muncul dan sengaja menyiram kami, kalau dia nanya "Udah mandi belum?"  itu artinya dia siap menyiram kami, belum sempat dijawab tahu-tahunya air sudah menghempas kami. Hahaha. Seruuuu

Ini rafting perdana saya, dan saya hanya pucat di 5 menit pertama, setelahnya bener-bener enjoy dan mulai ketagihan. Oh ya, fotografer profesional Arus Liar sudah menanti kita di spot spot tertentu, jangan salah kalau beberapa foto sadar kamera, karena si ranger akan memberitahu kita jika di depan ada fotografer. Ranger kami pun akan menyemangati kami kalau kami mulai diam lagi….”Suaranya manaa.” Kami pun serempak berteriak…Aaaaahhhhhh, yang disambut boat lainnya.
Paket yang kami ambil adalah 2 jam rafting (9 km), plus makan siang . Digaris finish kelapa muda yang fresh langsung terhidang. Karena kami ambil paket dengan paintball kami memilih melanjutkan bermain lalu makan siang setelahnya. Setelah paintball, yang jujur tak terlalu saya nikmati, 20 peluru yang saya punya saya berikan ke tim saya yang semangat dengan permainan ini, saya cukup menyisakan 5 butir peluru untuk diri sendiri. Saya hanya menjaga diri jangan sampai tertembak. Cukup ngumpet, beruntungnya, meski kurang bersemangat peluru saya mengenai sasaran juga. Saya yang nembak tapi saya yang kaget, kaget gak nyangka.  Hahahah.

Selanjutnya kami balik ke posko, perut mulai keroncongan, gimana tidak jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Setelah bersih-bersih, kami makan siang dengan menu yang super enak. Apa karena kelaparan sudah sampai di titik kulminasi yah. Hidangannya cukup membuat kalap  ada tahu, tempe, ayam goreng, sayur asem, ikan asin jambal, kerupuk, dan tak lupa karedok (karedoknya enak). Ada pisang goreng dan arem-arem, pisang gorengnya enakkk banget, ditutup dengan air jahe yang menghangatkan. Sempurna!!Lengkap dan kenyang!

Terakhir kami diberi sertifikat sebagai achievement karena kami sudah melakukan rafting hari itu. Oh yah foto hasil fotograper profesional sayang kalau tidak diambil, meski mahal tapi hasil bidikannya bagus, sayang banget kalau gak diambil. Untuk mengambil soft copynya kami harus merogoh kocek 200ribu/boat. Mahal…tapi akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.  

Comments

Popular Posts